
MUI dan Kemendikdasmen Teken MoU untuk Pendidikan Bermutu
24/03/2025 12:54 JUNAIDIJAKARTA, MUI.OR.ID – Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menandatangani nota kesepahaman terkait layanan pendidikan bermutu untuk semua. Penandatanganan ini menandai komitmen kedua pihak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Ketua Umum MUI, Kiai Anwar Iskandar menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu dari sekian banyak nota kesepahaman yang telah mereka jalin dengan berbagai kementerian di dalam Kabinet Merah Putih. Ia menekankan bahwa hampir semua penandatanganan sebelumnya dilakukan di kantor Majelis Ulama Indonesia, tetapi kali ini dilakukan di kantor Kemendikdasmen.
“Banyak sekali MoU yang sudah kami tanda tangani dengan beberapa kementerian di dalam Kabinet Merah Putih ini. Hampir semuanya dilaksanakan di kantor Majelis Ulama. Baru sekarang ini kami tanda tangani di kantor Kementerian Dasman,” ujarnya saat memberikan sambutan dan tausiyah di kantor Kemendikdasmen, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta pada Jum'at (21/3/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa MUI merupakan lembaga yang menaungi berbagai organisasi Islam di Indonesia. Dengan jumlah mencapai 87 ormas, lembaga ini mencakup organisasi besar, menengah, hingga yang kecil.
"Majelis Ulama ini adalah sebuah lembaga yang menaungi 87 ormas di Indonesia, mulai dari yang besar, menengah, hingga yang kecil," ungkapnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa MUI memiliki dua tugas utama dalam menjalankan amanahnya. Pertama, sebagai mitra pemerintah atau shodiqul hukkumah. Kedua, sebagai pelayan umat atau khadimul ummah, yang berfokus pada pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat.
"Amanat yang diberikan kepada MUI hanya ada dua, yaitu tugas dan fungsi utama. Pertama, sebagai mitra pemerintah atau sadikul hukkumah. Kedua, khadimul ummah, yaitu memberikan pelayanan kepada umat sesuai dengan kebutuhan mereka.
Ketika umat membutuhkan layanan kesehatan, kami berkontribusi di sana. Jika umat memerlukan pemberdayaan ekonomi, kami juga fokus pada hal tersebut. Saat umat harus diselamatkan dari bahaya narkoba, kami turut serta dalam upaya pencegahan. Begitu pula dalam bidang pendidikan, kami turut berperan aktif," jelasnya.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjalankan tugas besar ini. Menurutnya, MUI tidak bisa bekerja sendirian dalam mengemban tanggung jawab besar tanpa dukungan dari pihak lain.
"Untuk menjalankan amanah besar ini, diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak. Tidak mungkin kami bekerja sendirian dalam mengelola tanggung jawab yang besar dan penting ini tanpa dukungan dari pihak lain," ujarnya.
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa penandatanganan nota kesepahaman dengan Kemendikdasmen merupakan wujud konkret dari komitmen MUI dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.
"Jadi, jika hari ini kami menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, itu merupakan bagian dari komitmen kami dalam memberikan khadimul ummah atau pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Lebih jauh, ia menguraikan betapa pentingnya pendidikan dalam Islam. Ia mencontohkan bahwa ketika Allah Ta'ala menciptakan Nabi Adam, hal pertama yang diajarkan kepadanya adalah nama-nama segala sesuatu. Begitu pula ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama, ayat yang diturunkan berkaitan erat dengan pendidikan.
Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam peradaban manusia. Oleh karena itu, segala upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan harus menjadi prioritas utama.
"Jika hari ini kita menjalin kerja sama untuk meningkatkan kualitas manusia yang unggul, itu berarti kita sedang menjalankan sunnatullah," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam Al-Qur'an, orang-orang yang cerdas adalah mereka yang memiliki komitmen religius serta menggunakan akalnya untuk menggali dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan dari ayat-ayat qauniyah.
"Dari sekian banyak komitmen dan tugas dalam melayani masyarakat, kami berpikir bahwa kerja sama yang kita lakukan hari ini adalah bagian yang amat sangat penting, karena peradaban manusia, termasuk peradaban Islam, dimulai dari ilmu," pungkasnya.
Sementara itu, perwakilan Kemendikdasmen menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi kementerian dalam memberikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak Indonesia. Ia menekankan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa terkecuali.
“Kami berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi putra-putri Indonesia, untuk mendapatkan pelayanan pendidikan di mana mereka berada, apa pun keadaan ekonominya, apa pun keadaan fisiknya, apa pun agamanya,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari upaya menciptakan generasi yang unggul, Kemendikdasmen juga telah meluncurkan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini bertujuan membentuk karakter anak-anak Indonesia melalui kebiasaan positif, seperti bangun pagi, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar membaca, berinteraksi dengan masyarakat, serta tidur lebih awal.
Nota kesepahaman ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara MUI dan Kemendikdasmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional demi kemajuan bangsa. (Fitri AL ed: Muhammad Fakhruddin)
Tags: mui