
Di Standardisasi Dai MUI ke-34, Kiai Marsudi: Tugas Pendakwah Membangun Bukan Meruntuhkan
29/10/2024 08:16 JUNAIDIJAKARTA, MUI.OR.ID– Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, menyampaikan pentingnya peran dai dalam membangun bangsa, masyarakat, dan umat melalui standardisasi dakwah yang berlandaskan nilai-nilai Islam.
Hal ini disampaikannya pada acara Standardisasi Dai MUI ke-34 yang berlangsung di Jakarta, Senin (28/10/2024).
Menurut Kiai Marsudi, pembangunan bangsa adalah suatu keharusan, dan peran dai harus difokuskan pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas kehidupan umat.
“Tugas kita adalah membangun, bukan meruntuhkan. Dengan semangat membangun ini, kita berharap dai dapat berperan sebagai agent of change (agen perubahan) yang membawa nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya di hadapan para peserta.
Kiai Marsudi juga menyoroti pentingnya menjaga stabilitas dan persatuan di antara masyarakat Indonesia yang beragam, serta menghindari perpecahan yang justru merugikan umat.
"Kita perlu memahami bahwa membangun bangsa ini adalah ladang dakwah yang harus diisi dengan kebaikan dan maslahah bersama. Perbedaan pendapat tidak masalah, tetapi jangan sampai menggerus persatuan bangsa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Kiai Marsudi menceritakan pengalamannya menghadiri konferensi global di Paris, di mana dia menyerukan perdamaian dan menentang segala bentuk peperangan yang hanya membawa kehancuran.
“Saya sampaikan kepada para pemimpin agama dan politik dunia: stop war, karena peperangan adalah destruktif. Kita harus saling membangun, bukan saling meruntuhkan,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan para dai agar memahami peran mereka sebagai teladan yang harus mampu membangun nilai dan karakter bangsa sesuai dengan prinsip Islam.
“Dai adalah pemegang amanah untuk mempengaruhi pemikiran dan karakter masyarakat. Seorang dai harus bisa menjadi teladan, baik dalam lingkup kehidupan berbangsa maupun dalam lingkungan keluarga dan masyarakat,” jelas Kiai Marsudi.
Kiai Marsudi menekankan pentingnya sinergi dan kesatuan visi antara ormas-ormas Islam, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan MUI, dalam menjaga harmoni dan stabilitas bangsa. Dia berharap, melalui standarisasi ini, para dai MUI mampu menjadi pilar-pilar utama dalam membangun Indonesia yang damai, harmonis, dan penuh kebaikan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjadikan bangsa ini sesuai dengan nilai-nilai agama yang kita anut. Mari kita bersama-sama memperkokoh persatuan bangsa dan berjuang dalam dakwah yang konstruktif,” kata dia.
(Syahrul/Rozi, ed: Nashih)
Tags: standardisasi dai, standardisasi dai MUI, dakwah, peran dai, kedudukan dai, tugas dai, Majelis ulama indonesia, MUI