
Gelar Dialog Antar Umat Beragama, Waketum MUI: Anggaran Boleh Dipangkas, Kerukunan Jangan
12/02/2025 22:23 JUNAIDIJAKARTA,MUI.OR.ID – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Marsudi Syuhud menghadiri dialog antar umat beragama yang diprakarsai oleh Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) MUI.
Kiai Marsudi memaparkan kondisi negara Indonesia yang saat ini sedang panas salah satunya pro dan kontra pemangkasan atau pemotongan anggaran di beberapa kementerian.
Dia menekankan agar para tokoh agama dapat tetap menjalin kerukunan di tengah panasnya isu tersebut.
“Setiap satu kebijakan itu akan memberi akibat, ada yang menerima ada yang menolak. Untuk itu, selaku tokoh-tokoh agama yang memiliki umat masing-masing harus tetap saling menjaga kerukunan,” kata Kiai Marsudi di Pesantren Darul Uchwah Sawangan, Depok, Rabu (12/02/2025).
Lebih lanjut, Kiai Marsudi menyebutkan ada beberapa kementerian yang dipotong anggarannya pada tahun 2025. Kementerian Pekerjaan Umum yang dulunya 110,95 triliun efisiensinya menjadi 81, 38 triliun, anggarannya sisa 29,57 triliun. Kementerian Pendidikan Tinggi Sain dan Teknologi, dulu anggarannya 57,68 triliun, efisiensinya 22,54 triliun, sehingga hanya 35,14 triliun. Kementerian Kesehatan dulunya 105,65 triliun, efisiensi 19,63 triliun jadinya 86,02 triliun.
“Anggaran Kementerian Keuangan dari 53,20 triliun menjadi 40,84 triliun, Kementerian Pertanian 29 triliun menjadi 19,14 triliun, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dari 33,55 triliun menjadi 25,54 triliun, Kementerian Perindustrian dari 2,51 triliun menjadi 1,40 triliun, Kementerian Perdagangan, 1,85 teriliun menjadi 1,4 triliun,” paparnya.
Kiai Marsudi menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) merupakan pernyataan yang disetujui, yang memuat perkiraan pendapatan dan belanja negara untuk jangka waktu tertentu di masa mendatang.
Dia mengajak seluruh tokoh yang hadir dalam agenda tersebut untuk bersama-sama mengawal jalannya pemerintahan.
“Kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah, yang sedang banyak pro dan kontranya ini tetap kita kawal, agar bangsa kita ini tetap tenang, nyaman, dan saya yakin pemerintah akan mencari jalan yang terbaik untuk bangsanya,” tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut, Kiai Marsudi juga mengutip ucapan Presiden Prabowo Subianto saat berpidato di Kongres Muslimat NU. Kiai Marsudi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo mengatakan bahwa ini semua diadakan karena situasi. Turunnya Anggaran Belanja Nasional ini karena situasi. Situasinya ingin memberikan makan pada anak-anak agar anak-anak memiliki daya tahan yang baik, sehingga level kecerdasannya bagus, kesehatannya bagus, maka generasi nya ke depan akan menjadi generasi yang kuat, generasi yang bagus.
“Untuk itu, menyatukan seluruh komponen bangsa dalam konteks agama-agama ini menjadi penting. Kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah saat ini kita ikuti,mudah-mudahan ke depan kita tetap lebih baik, dan lebih baik,” pungkasnya.
Dalam agenda dialog tersebut dihadiri Ketua MUI Bidang KAUB KH Yusnar Yusuf, Wasekjen MUI Bidang KAUB KH Manan Abdul Ghani, Sekretaris Permabudi Anes Dwi Prasetya, Pimpinan Walubi Rafian Tama Periadi, Sekretaris Umum PGI Pdt. Darwin Darmawan, Ketua Umum PHDI Wisnu Bawa Tanaya, Pimpinan Matakin, Wichandra, Pimpinan KWI Rudy Pratikno, Kesbanpol Kota Depok, Linda, Wakil Ketua FKUB Kota Depok, Kholadi, MUI Kota Depok KH Syihabudin Ahmad, Ketua Muhammadiyah Kota Depok H Ali Wartadinata serta Sekretaris PGI Setempat Kota Depok Mangaranap Sinaga.
(Dhea Oktaviana/Azhar)
Tags: mui